Wednesday, February 28, 2018

SCIENCE EDUCATION AWARD (SEA) - ITSF - Penghargaan Bergengsi untuk Guru Sains

INDONESIA TORAY SCIENCE FOUNDATION (ITSF) secara reguler menyelenggarakan SCIENCE EDUCATION AWARD (SEA) untuk guru sains seluruh Indonesia.
Walaupun Anda sering mengikuti lomba untuk guru, Anda tetap akan menemukan keistimewaan dan keunikan PENGHARGAAN yang satu ini. Silakan baca info berikut atau KUNJUNGI web resmi ITSF.

PEMENANG ITSF 2009

SCIENCE EDUCATION AWARD (SEA) 2017

INFORMASI TENTANG NOMINASI BAGI GURU UNTUK MENDAPATKAN PENGHARGAAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN SAINS 1. Latar Belakang Mata pelajaran sains sering menjadi pelajaran yang menakutkan (beban yang berat) bagi siswa-siswa di sekolah. Sains sering dianggap sebagai pelajaran sulit dengan sederet rumus yang mesti dihafal. Pengajaran sains secara kreatif yang membangkitkan minat siswa serta memudahkan pemahaman siswa terhadap sains sangat diperlukan. Sayangnya masih sangat sedikit guru yang melakukan hal tersebut. Karena itu ITSF memandang perlu untuk memberikan rangsangan agar lebih banyak lagi guru yang melakukan hal tersebut. Hal itu diwujudkan dengan memberikan Penghargaan Pengajaran Sains (Science Education Award). 2. Bentuk Penghargaan Setiap tahun penghargaan diberikan dalam bentuk piagam penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 25,000,000,- (Dua puluh lima juta rupiah) kepada 10 (sepuluh) orang penerima. Penghargaan diberikan kepada penerima yang telah melakukan inovasi pembelajaran sains, bukan untuk kegiatan pengajaran sains yang akan dilakukan. 3. Kriteria Calon Penerima (a) Calon adalah warga negara Indonesia (b) Calon adalah guru aktif pada salah satu jenjang pendidikan di bawah ini: · Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah · Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta seluruh wilayah geografis Republik Indonesia. (c) Calon adalah guru yang aktif dalam pendidikan sains pada mata pelajaran · Fisika · Kimia · Biologi (d) Calon telah melakukan inovasi pada pengajaran sains di bidang, dengan metode yang kreatif dan menarik seperti penggunaan alat peraga, model, simulasi, eksperimen, dan lain-lain. 4. Prosedur (a) Calon penerima dapat dinominasikan oleh · Kepala Sekolah, · Guru sejawat · Guru yang pernah menerima Science Education Award pada tahun-tahun sebelumnya. (b) Menyiapkan berkas nominasi sebagai berikut : · Formulir nominasi yang diketik atau ditulis dengan huruf cetak dengan jelas dalam Bahasa Indonesia dan dibuat 5 (lima) rangkap. · Softcopy formulir nominasi yang telah terisi lengkap. · Surat pernyataan bebas plagiasi yang ditandatangani di atas meterai. (c) Berkas nominasi dikirimkan ke kantor ITSF dan e-mail: itsf.torayindonesia@gmail.com paling lambat 31 Agustus 2017. 5. Mekanisme Seleksi a) Komite Seleksi menilai dari semua formulir yang masuk. b) Kriteria penilaian : a. Inovasi pembelajaran b. Originalitas inovasi c. Mudah diterapkan d. Dapat direplikasi (reproducible) e. Penggunaan bahan lokal f. Penggunaan media bantu yang berlisensi legal. c) Berdasarkan penilaian pada formulir, komite seleksi menetapkan sejumlah guru yang terpilih untuk melakukan sesi wawancara di kantor ITSF, yang diperkirakan akan diselenggarakan pada bulan November 2017. Catatan: · Keputusan komite seleksi bersifat mutlak dan final. · Komite seleksi tidak melayani komunikasi dalam bentuk apapun mengenai keputusan tersebut. 6. Bahan-bahan untuk Wawancara (a) Presentasi tentang inovasi pembelajaran yang telah dilakukan (durasi : 15 menit) (b) Alat Peraga Harap membawa alat peraga yang Anda gunakan. Jika tidak memungkinkan untuk dibawa, dapat ditunjukkan dalam bentuk multimedia (video atau potret). (c) Dokumentasi Proses Pembelajaran Sertakan video atau potret yang menggambarkan proses pembelajaran yang anda lakukan untuk mewujudkan inovasi anda. 7. Komite Seleksi Anggota Komite Seleksi: · Herwindo Haribowo, Ph. D (Ketua) · Dr. Agus Haryono (Anggota) · Paulus Cahyono Tjiang, Ph. D (Anggota) 8. Penyerahan Penghargaan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Acara penyerahan penghargaan dijadwalkan pada bulan Februari 2018. 9. Publikasi Pemenang Penghargaan Karya inovasi yang memperoleh penghargaan akan dipublikasikan agar dapat digunakan dalam pembelajaran oleh guru-guru lainnya dan menjadi milik umum (public domain). 10. Hadiah Penghargaan Penghargaan tersebut tidak terkena pajak di tangan penerima. 11. Komunikasi Informasi tentang Penghargaan Pendidikan Ilmu Pengetahuan dapat diminta ke alamat berikut: INDONESIA TORAY SCIENCE FOUNDATION Gedung Summitmas II – Lantai 3 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan 12190 Tel. (021) 522-0785, 252-6841 Fax. (021) 520-2041 E-mail: itsf@ina.toray.co.id Homepage: http://www.itsf.or.id/

Silakan kunjungi WEB RESMI ITSF

SELAMAT BERJUANG DAN BERKARYA, SEMOGA SUKSES UNTUK KITA SEMUA







Monday, February 26, 2018

Contoh VIDEO PBM UNTUK SELEKSI GURU BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

Mohon ditonton di YOUTUBE


JANGAN LUPA DI-SUBSCRIBE YA....
TERIMA KASIH BANYAK

Catatan:
1. Rekaman Video dibuat secara amatiran oleh saya dan siswa dan sebenarnya tidak disiapkan untuk lomba. Video saya edit menggunakan aplikasi Camtasia. 
2. Alhamdulillah, karya ini mengantarkan saya menjadi Pemenang I Pemilihan Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional, Jakarta/12-18 Agustus 2016. Alhamdulillah.




Saturday, February 24, 2018

CONTOH NASKAH PEMENANG BEST PRACTICE-JIDINT

Maaf, silakan KLIK LINK berikut ini untuk download.....

INOVASI ALAT PRAKTIKUM GEOGRAFI & FISIKA-BEST PRACTICE 2011 - JIDINT #GTP2020

Semoga bermanfaat
 Salam dari Palopo

Mari membuat alat peraga sendiri

PEMBUATAN RELIEF RUPA BUMI
Oleh Mujahidin Agus

Bentuk relief dapat berbentuk apa saja misalnya relief pegunungan, bentuk dasar laut, dan DAS. Namun dalam naskah ini akan dibuat relief muka bumi di dataran rendah dan dataran tinggi. Fungsi utama karya ini adalah untuk pembelajaran geografi, sejarah, dan ekonomi. Selain itu, dapat pula dijadikan diaroma, peta timbul, dan peta simulasi pertempuran. Teknik pembuatan karya ini juga dapat dipakai untuk membuat manekin atau model. Selain proses pembuatan yang mudah serta biaya yang murah, keunggulan karya ini adalah anti pecah meskipun dijatuhkan dengan ketinggian dua meter. Di samping itu, apabila telah dicat dan atau divernis dengan baik, maka karya ini pun tahan terhadap air dan dapat mengapung di air.
Adapun cara pembuatannya adalah:
a.    Penyiapan alat dan bahan, yaitu:
        1)    Mangkuk plastik dan sendok atau alat pengaduk.
        2)    Pisau cutter dan kertas gosok.
        3)    Gabus bekas
        4)    Tepung sagu, serbuk gergaji, dan bubur kertas.
        5)    Cat pewarna sesuai kebutuhan dan tepung tapioka, dan vernis.
b.  Terlebih dahulu, buatlah rancangan karya dalam bentuk sketsa. Bila perlu, buat sketsa tampak samping, tampak depan, dan tampak belakang.
c.    Siapkan gabus sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Buatlah bentuk dasar relief pada gabus tersebut dengan menggunakan pisau. Setiap sketsa tampak samping, depan, dan belakang harus diserasikan satu sama lainnya pada bentuk dasar tersebut. Jangan lupa untuk memberi cekungan pada danau, laut, sungai, dan lembah.
d. Masaklah tepung sagu dengan air secukupnya. Hasilkanlah lem sagu yang kental agar daya rekatnya kuat.
e. Campurlah bahan bubur kertas dan serbuk gergaji hingga rata, perbandingannya 1:1. Masukkan lem sagu ke dalam campuran tersebut dengan jumlah yang relatif sama. Aduklah hingga menghasilkan adonan yang kental dan liat. Gunakan kedua tangan untuk membuat adonan lebih rata dengan cara dibolak-balik dan diremas-remas.
f. Lapiskanlah adonan pada seluruh permukaan rancangan dengan ketebalan kira-kira satu sentimeter. Upayakan bentuk dasar relif seperti sungai dan lembah telah terlihat dengan jelas .
g. Keringkan karya tersebut hingga kering betul.  Berilah warna dasar putih dengan menggunakan cat tembok atau cat besi yang dicampur dengan tepung tapioka, lalu keringkan lagi.
h. Selanjutnya, warnailah dengan warna yang menarik sesuai dengan kondisi muka Bumi.
i.  Lengkapilah karya tersebut dengan detail yang teliti,misalnya jalan raya, perumahan, sungai, dan lain-lain.
j.   Berilah vernis atau cat semprot finishing clear ke seluruh permukaan karya.









Siswa Kelas X SMA Negeri 01 Unggulan Kamanre, Luwu, Sulawesi Selatan (2009)
*ANTIKA*



Monday, February 19, 2018

Cara Pembuatan Eksperimen Letusan Gunung Berapi

INOVASI ALAT PERCOBAAN LETUSAN GUNUNG BERAPI YANG LEBIH ALAMI
(MAGMA BUATAN KELUAR AKIBAT DESAKAN GAS DARI DAPUR MAGMA,
BAHAN TIDAK DITUANG DARI KAWAH/LUBANG KEPUNDAN)

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN MODEL LETUSAN GUNUNG BERAPI
1.     Siapkan bahan dan alat pembuatan berupa:
a.       Kertas koran bekas (kira-kira 5 terbitan) untuk bentuk dasar gunung berapi.
b.      Lem sagu yang kental satu mangkuk sedang (dapat digantikan dengan lem kanji/tapioka).
c.       Tripleks atau karton dos tebal untuk alas berukuran 40 cm x 40 cm.
d.      Dua buah botol plastik bekas minuman berukuran sedang lengkap dengan penutupnya.
e.       Selang bening diameter 1 cm sepanjang 110 cm.
f.        Lem serba guna untuk plastik.
g.       Pisau cutter.
h.       Satu buah paku ukuran 10 cm.
i.         Lilin dan korek.
j.         Tang.
k.       Baskom kecil untuk mencampur bahan/adonan.
l.         Abu gosok dua kantong.
m.   Bubur kertas bekas (misalnya terbuat dari koran bekas sebanyak 6-7 terbitan). Koran bekas disobek kecil-kecil lalu direndam 2-3 jam. Selanjutnya koran itu diblender sedikit demi sedikit dengan air yang banyak agar blender tidak bekerja berat. Lalu hasil blender itu diperas dan disimpan di wadah untuk dipakai.
2.    Setelah semua alat dan bahan telah siap, potonglah selang menjadi dua bagian, masing-masing panjang 70 cm dan 40 cm.
3.    Lubangilah tripleks atau karton alas berdiameter 1 cm (sebesar selang plastik), jangan longgar.
4.    Masukkan selang yang panjang (70 cm) ke lubang pada alas tersebut dari arah bawah, kira-kira sepanjang 23 cm. Beri lem plastik pada bagian lubang tripleks agar selang tidak goyang.
5.    Selanjutnya, bukalah koran selembar demi selembar lalu remaslah hingga sekecil mungkin. Kemudian bukalah kembali remasan tersebut secara perlahan.
6.    Berilah lem sagu pada seluruh permukaan tripleks alas terutama di sekitar lubang dan selang. Lalu lekatkan koran mengelilingi selang dengan membentuk model dasar gunung berapi. Lekatkanlah koran bertumpuk-tumpuk dengan diberi lem satu sama lain hingga model gunung berapi lebih bagus, yaitu puncaknya meruncing. Puncak gunung tersebut lebih tinggi 1 cm daripada ujung selang (hati-hati jangan sampai ujung selang tertutup oleh apapun).
7.    Sebaiknya keringkan model gunung berapi tersebut sebelum dilanjutkan proses berikutnya.
8.    Bila model dasar gunung berapi telah terbentuk hingga ke lembahnya yang melebar, siapkanlah bubur kertas di baskom. Masukkan pula abu gosok dan lem sagu dengan perbandingan sama. Campurlah dengan rata ketiga bahan tersebut, jika terlalu kental dapat ditambah air secukupnya tapi jangan sampai terlalu lembek.
9.    Tempelkan adonan bubur kertas tersebut merata ke seluruh permukaan model gunung berapi yang telah dibuat. Bentuklah puncak gunung berapi yang lengkap dengan kawah/kepundan yang agak lebar. Hati-hati jangan sampai ujung selang tertutup. Bentuklah pula lekukan-lekukan lembah dan lereng yang alami di sekeliling badan gunung berapi hingga ke kaki gunung sehingga tripleks alasnya tertutup seluruhnya.
10.      Keringkan model gunung berapi tersebut hingga keras dan kuat betul (kira-kira 2-3 hari).
11.       Siapkan kedua botol plastik bekas. Lubangilah kedua tutupnya menggunakan paku panas. Lubang itu harus tidak lebih besar daripada diameter selang (1 cm), jangan longgar.
12.       Masukkan ujung selang panjang ke lubang pada penutup botol (Penutup A) dari arah luar hingga 1 cm saja. Berilah lem yang kuat di sekeliling lubang tersebut baik dari arah luar maupun dari dalam. Biarkan hingga kering lalu ulangilah memberikan lagi lem. Pastikan bagian ini tidak bocor atau mudah lepas. Lakukan hal yang sama pada penutup botol lainnya (Penutup B) dengan menggunakan selang pendek (40 cm).
13.      Lubangilah badan salah satu botol (Botol A) tepat di bahu atasnya kira-kira 5 cm dari penutupnya. Lubang tersebut berukuran 1 cm sehingga selang tidak longgar saat dimasukkan. Sementara itu, botol lainnya (Botol B) tidak diapa-apakan.
14.      Masukkan ujung selang yang pendek (selang dari Penutup B) ke lubang pada Botol A hingga ujung selang itu kira-kira berjarak 1 cm dari sisi botol di seberangnya. Berilah lem pada sekeliling lubang tersebut agar selang melekat kuat dan tidak bocor apalagi terlepas. Keringkan lebih dahulu bagian itu sebelum diberi lem lagi.
15.      Alat percobaan letusan gunung berapi telah siap.

FOTO-FOTO PEMBUATAN MODEL LETUSAN GUNUNG BERAPI OLEH SISWA
















 TAHAP-TAHAP PERCOBAAN LETUSAN GUNUNG BERAPI
1.     Siapkan bahan dan alat pembuatan berupa:
a.     Sabun diterjen bubuk 250 g
b.    Cuka 1 botol (350 ml)
c.     Bedak talk 150 g
d.    Bubuk pewarna kue (merah) dua bungkus
e.    Mangkuk dan sendok makan
f.      Corong (dapat dibuat dari kertas)
2.    Dudukkan alat percobaan gunung berapi di atas meja. Pastikan selang di bawahnya tidak terlipat.
3.    Setelah semua alat dan bahan telah siap, campurkan sabun, bedak, dan pewarna dalam mangkuk. Aduklah hingga merata betul. Dapat pula pencampuran ini di lakukan menggunakan wadah kantong plastik.
4.    Masukkan campuran tersebut ke dalam Botol A pada alat percobaan gunung berapi hingga kira-kira setinggi 7 cm dari mulut botol. Lalu tutuplah serapat mungkin botol tersebut dengan menggunakan Penutup A (putarlah botolnya, jangan penutupnya).
5.    Masukkan air cuka ke dalam Botol B. Posisikan Botol B lebih rendah daripada Botol A, lalu tutuplah serapat mungkin botol tersebut menggunakan Penutup B (putarlah botolnya, jangan penutupnya). Persiapan percobaan telah siap.
6.    Sebelum melakukan percobaan, periksalah semua jalur selang agar tidak ada yang terjepit. Sebaiknya, usahakan selang panjang dari Botol A tegak lurus dari arah bawah model gunung. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan model gunung di atas dua buah meja yang berjarak 5 cm satu sama lain. Selang panjang terletak antara kedua meja tersebut.
7.    Selanjutnya, angkatlah Botol B lebih tinggi daripada Botol A dengan posisi penutupnya terletak di bawah. Air cuka akan mengalir masuk ke Botol A. Jika bisa, tekanlah Botol B agar air cuka tersebut lebih cepat mengalir. Saat air cuka tercampur ke bahan di dalam Botol A, maka akan terbentuk reaksi yang menghasilkan busa dan gas sehingga akan mengalir ke atas melalui selang di penutup Botol A. Bila bahan tereaksi tersebut mengalir ke selang pada Botol B maka lipatlah selang tersebut dan jepitlah dengan jari.
8.    Magma tiruan akan meleleh (effusive) keluar dari ujung selang yang terdapat di kawah model gunung berapi. Untuk menghasilkan sensasi letusan yang disertai semburan magma yang meledak-ledak (explosive), jepitlah selang panjang untuk beberapa detik (5-7 detik) lalu lepaskan dengan cepat.
9.    Jika bahan tereaksi di Botol A masih tersisa dan lelehan atau letusan magma di kawah sudah melemah maka tuangkanlah lagi air cuka dari Botol B.