Saturday, October 8, 2016

Tugas Kelompok

https://www.youtube.com/watch?v=uLpXju5QsKU

Tugas Membuat Laporan Pengamatan Geografi Kelas X.
Bukalah link video di atas dan tontonlah dengan saksama.
Buatlah laporan pengamatan berdasarkan video yang tercantum di atas. Setiap kelompok (4 orang) harus membuat 1 (satu) laporan hasil diskusi kelompok pada kertas lembaran dan ditulis tangan dengan rapi. Format laporan menjawab pertanyaan 5W+1H. Video yang ditampilkan di atas adalah materi dasar, silakan memperkaya sumber untuk menyempurnakan hasil laporan kelompok Anda. Setiap anggota kelompok menyalin ulang laporan tersebut ke dalam buku catatannya masing-masing. Tugas akan dikumpulkan pada jam PBM Geografi antara tanggal 17 s.d. 22 Oktober 2016. Terima kasih.

Monday, September 5, 2016

CARA/CONTOH PENULISAN BEST PRACTICE PEMILIHAN GURU SMA BERPRESTASI NASIONAL 2016


Klik link ini untuk menonton video PBM yang saya sertakan dalam Pemilihan Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional 2016,   VIDEO PBM GEOGRAFI - JIDINT 
Tolong di-SUBSCRIBE yaa.... Terima kasih banyak


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Tak dapat dipungkiri bahwa guru adalah salah satu pilar utama kemajuan pendidikan. Sementara itu, kejayaan dan kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan. Dengan demikian maka peran guru menjadi suatu keniscayaan dalam menentukan nasib bangsa.
Bila ditelisik, pada dasarnya guru memiliki fungsi yang sangat beragam, baik dalam kaitannya dengan alih pengetahuan (transfer of knowledge) maupun dalam hal keteladanan dalam bersikap, berucap, dan bertindak. Sebagai guru, alih pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengajar, membimbing, dan melatih. Sedangkan dalam hal keteladanan, seorang guru harus mampu mendidik baik melalui penanganan langsung pada proses maupun dalam bentuk memberikan contoh terbaik untuk diteladani.
Menjadi seorang guru memiliki konsekuensi yang sangat luas, dalam semua aspek kehidupan dan bagi semua kalangan. Saat seorang guru telah mengajar dan mendidik serta memberi teladan maka tugas utamanya tersebut tidak berhenti. Guru harus mencamkan dalam hati bahwa setiap detik ia adalah sosok yang pantas untuk digugu dan ditiru hingga akhir hayatnya. Ia harus menjadi orang yang dapat dipercaya dan diteladani, baik oleh siswa maupun oleh masyarakat. Tentu saja beban dan tanggung jawab status tersebut amatlah berat bila tidak dilandasi oleh keikhlasan hati dan cita-cita yang luhur.
Memiliki guru yang berprestasi dan profesional tentu saja menjadi dambaan pemerintah maupun masyarakat. Pencapaian status tersebut juga menjadi dambaan pribadi setiap guru. Terlebih dengan diluncurkannya program sertifikasi guru oleh pemerintah maka status tersebut tidaklah menjadi sekadar kebutuhan, akan tetapi menjadi tuntutan dan kewajiban. Setiap guru hendaknya selalu berupaya untuk memenuhi berbagai persyaratan maupun kriteria untuk menjadi profesional dan berprestasi. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa tunjangan profesi guru yang nota bene meningkatkan penghasilan guru seharusnya termanfaatkan bukan saja untuk peningkatan kesejahteraan namun juga demi pembuktian diri sebagai tenaga profesional yang handal. Seorang guru harus mampu membuktikan bahwa dirinya pantas memeroleh penghasilan lebih besar dengan meningkatkan prestasi dan profesionalitas mereka. Kinerja mereka hendaknya jauh lebih baik dan meningkat dibandingkan sebelum sertifikasi. Hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa semua upaya tersebut harus dilandasi oleh kejujuran baik dalam pelaksanaan tugas pembelajaran sehari-hari maupun dalam pengembangan profesi serta pengembangan diri.

B.   Permasalahan
Berdasarkan tuntutan penciptaan keadaan dan pemenuhan prestasi dan profesionalitas guru dengan dilandasi kejujuran seperti tertuang dalam latar belakang, maka permasalahan yang diungkap tulisan ini didasari oleh kenyataan banyaknya guru yang tidak jujur dalam mengajukan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk kenaikan pangkat, berupa:
1.    Tulisan publikasi ilmiah (umumnya Penelitian Tindakan Kelas) bukan hasil karya sendiri melainkan dibuatkan oleh pihak lain dan atau bersumber dari internet (menjiplak).
2.    Menggunakan sertifikat pelatihan (pengembangan diri) yang diragukan keasliannya dan laporan kegiatannya juga dibuatkan oleh pihak lain dan atau sama dengan tulisan guru lain (menjiplak).

Dengan demikian, permasalahan yang dikedepankan dalam tulisan ini adalah bagaimanakah cara untuk menghilangkan praktik-praktik yang tidak jujur dalam pengusulan berkas kenaikan pangkat guru?

C.   Strategi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dipilih untuk menghadapi ketidakjujuran sejumlah guru dalam mengusulkan DUPAK sangat terkait dengan posisi saya sebagai salah satu anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru Kota Palopo sejak Januari 2015. Strategi yang ditempuh adalah melakukan penyadaran dan memberikan efek jera terhadap guru yang bersangkutan agar tidak melakukan lagi berbagai bentuk ketidakjujuran atau kecurangan. Selain itu, juga diyakini bahwa dampak yang sama akan berpengaruh terhadap guru lain yang belum mengajukan DUPAK yaitu mereka tidak akan melakukan pemalsuan maupun tindakan penjiplakan dalam usulan kenaikan pangkat mereka. Strategi tersebut ditempuh dalam upaya untuk menghentikan dan mencegah terjadinya ketidakjujuran serupa.
Langkah-langkah atau tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam mencegah dan menghentikan terjadinya penjiplakan dan pemalsuan publikasi ilmiah dan pengembangan diri adalah:
1.    Semua anggota tim penilai membuat kesepakatan untuk melakukan penilaian secara profesional dan tidak berkompromi dengan dokumen palsu ataupun penjiplakan.
2.    Saat dilakukan pemeriksaan berkas DUPAK, saya mencari di internet melalui search engine dengan mengetik sebagian atau seluruh judul karya tulis guru. Selanjutnya, hasil pencarian tersebut ditelusuri lebih jauh untuk mencari kesamaan isi dokumen.
3.    Saya menggunakan software online (www.plagscan.com, www.plagtracker.com, atau lainnya) untuk mengecek paragraf tertentu – misalnya yang terdapat dalam abstrak, rumusan masalah, kajian pustaka, hasil, pembahasan, dan simpulan – untuk mengetahui seberapa banyak kesamaan isi dokumen yang diperiksa dengan data di internet.
4.    Memeriksa dengan teliti karya tulis guru terutama konsistensi data dan bagian-bagian tulisan serta lampiran sebagai bukti fisik pelaksanaan pembelajaran.
5.    Menyampaikan laporan penolakan sesuai dengan temuan dalam karya tulis yang diperiksa.
6.    Tindakan yang sama juga tetap saya terapkan bagi guru-guru sejawat saya di SMA Negeri 3 Palopo. Tidak ada perbedaan tindakan dalam pemeriksaan berkas, saya menjalankan amanah sebagai pemeriksa DUPAK dengan penuh rasa tanggung jawab.
7.    Terkhusus bagi sejawat guru dari SMA Negeri 3 Palopo yang akan mengajukan DUPAK saya membuka pintu untuk dimintai saran dalam mengatasi kendala yang mereka hadapi.


BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE

A.   Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
Strategi pencegahan dan penghentian tindakan penjiplakan dan pemalsuan dokumen publikasi ilmiah maupun dokumen pengembangan diri dilakukan dengan sejumlah alasan, yaitu:
1.      Tindakan penjiplakan dan pemalsuan dokumen telah terjadi secara luas dalam kalangan guru terkait usulan kenaikan pangkat. Bahkan kegiatan tersebut terjadi sejak lama ketika seorang guru hendak mengusulkan kenaikan pangkat ke IV/b sebelum pemberlakuan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Bahkan seseorang dapat naik pangkat ke IV/b hanya dengan menyetor berkas utama (SK pangkat terakhir dan Penetapan Angka Kredit lama) dan sejumlah uang yang nilainya 4-7 juta rupiah.
2.      Tindakan ketidakjujuran serupa ternyata telah merambat hingga ke guru-guru muda yang hendak mengusulkan kenaikan pangkat dari golongan III/b ke golongan III/c yang telah diwajibkan untuk membuat publikasi ilmiah dan pengembangan diri sesuai Permeneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009. Bahkan guru bergolongan III/a pun telah ditengarai melakukan ketidakjujuran dalam dokumen pengembangan dirinya untuk naik pangkat ke golongan III/b.
3.      Upaya penghentian dan pencegahan tindakan tidak jujur dalam pengusulan kenaikan pangkat agaknya dapat dilakukan pada saat pemeriksaan berkas DUPAK di tingkat kabupaten/kota. Sebab sejak tim Kota Palopo memeriksa dengan sangat ketat, banyak kabar terdengar bahwa lebih mudah melalui pemeriksaan DUPAK di tingkat provinsi.
4.      Guru adalah profesi terhormat dan mulia. Oleh sebab itu, sepatutnyalah jika setiap guru menjunjung tinggi akhlak mulia dalam segala aspek kehidupannya. Terlebih lagi bahwa usulan kenaikan pangkat terkait erat dengan status profesionalitas pekerjaan guru. Apalagi sebagian besar guru telah disertifikasi dengan label guru profesional sehingga sangat pantas bila seorang guru dapat membuktikan keprofesionalan mereka melalui karya-karya dan prestasi-prestasi yang mengagumkan hasil ide dan pemikiran sendiri, bukan jiplakan apalagi pemalsuan.
5.      Tindakan tidak jujur yang dilakukan oknum guru untuk kenaikan pangkatnya harus segera dihentikan karena akan menjadi borok yang menahun dan sulit disembuhkan. Bila upaya tersebut tidak berhasil maka mustahil reformasi mental dan penumbuhan karakteristik positif bangsa yang dicanangkan pemerintah dapat dilakukan. Bila seorang guru saja tidak malu kalau berbuat tidak jujur mana mungkin ia dapat menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat.
6.      Pemberlakuan penilaian kinerja melalui Sasaran Kerja Pegawai (SKP) tidak akan berhasil mengidentifikasi dan menemukan perbedaan kinerja antar pegawai/guru bila berbagai tindakan curang masih terjadi. Oleh karena itu, SKP hendaknya disusun sesuai standar minimal tugas pokok dan fungsi pegawai/guru dan penilaian pencapaian targetnya harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan teliti serta mengedepankan obyektivitas dan profesionalisme.
7.      Pemilihan strategi pencegahan dan penghentian penjiplakan dan pemalsuan dokumen DUPAK didasari oleh prinsip bahwa sesuai kewenangan kami sebagai tim penilai hanya sebatas itulah yang mampu untuk dilakukan dan tetap taat aturan. Selain itu, strategi tersebut juga dipandang sebagai yang paling ampuh dan mudah untuk diterapkan namun memberikan efek jera yang cukup mumpuni untuk menghentikan tindak ketidakjujuran guru dalam menyusun DUPAK. Strategi tersebut juga dapat mencegah tindakan serupa agar tidak dilakukan oleh guru lain sebab berita tentang ketatnya pemeriksaan DUPAK akan tersebar sehingga tidak akan berbuat curang dalam penyusunan DUPAK mereka.
8.      Tindakan pencegahan dan penghentian ketidakjujuran guru hendaknya diikuti pula dengan pemberian contoh. Oleh karena itu, secara pribadi saya selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik sekuat kemampuan saya dan berusaha memberikan contoh yang baik yang saya bisa.

B.   Implementasi strategi pemecahan masalah
Penerapan strategi pemecahan masalah yang dipilih dalam upaya mencegah dan menghilangkan praktik tidak jujur dalam pengusulan DUPAK guru dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1.      Setelah mendapat surat tugas untuk memeriksa DUPAK di tingkat Kota Palopo, semua anggota tim penilai dan ketua tim serta staf sekretariat melakukan rapat. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas secara teknis pelaksanaan pemeriksaan, misalnya penentuan tempat dan waktu pelaksanaan. Selain itu, juga dilakukan persiapan alat dan bahan alat tulis kantor serta format-format yang dibutuhkan selama masa pemeriksaan.
2.      Rapat tersebut juga memutuskan beberapa kesepakatan yang harus diterapkan seperti pengetatan pemeriksaan publikasi ilmiah dan karya inovatif, penolakan terhadap dokumen identik atau jiplakan, dan penolakan terhadap dokumen palsu.
3.      Semua kesepakatan diputuskan dengan sepengetahuan dan dukungan pimpinan Dinas Pendidikan.
4.      Sekretariat tim penilai menyampaikan ke setiap kepala sekolah melalui surat tentang pemeriksaan DUPAK oleh tim Kota Palopo sesuai ketentuan dalam Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 dan diterapkan secara konsekwen.
5.      Pengecekan keaslian karya publikasi ilmiah (karya tulis ilmiah) dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.      Memeriksa silang semua karya tulis yang diusulkan untuk mencari tahu adanya kesamaan maupun kemiripan.
b.      Memeriksa dokumen melalui internet (search engine) dengan mengetik sebagian atau seluruh judul karya tulis guru. Selanjutnya, hasil pencarian tersebut ditelusuri lebih jauh untuk mencari kesamaan isi dokumen.
c.      Pemeriksaan melalui internet menggunakan software online (www.plagscan.com, www.plagtracker.com, atau lainnya) untuk mengecek paragraf tertentu – misalnya yang terdapat dalam abstrak, rumusan masalah, kajian pustaka, hasil, pembahasan, dan simpulan – untuk mengetahui seberapa banyak kesamaan isi dokumen yang diperiksa dengan data di internet. Kemudian laman yang memuat dokumen serupa atau mirip saya kunjungi untuk melihat lebih jauh seberapa banyak kemiripan yang terjadi.
d.      Pemeriksaan konsistensi identitas, data, dan gaya penulisan untuk mengidentifikasi karya yang palsu.
e.      Pemeriksaan aspek Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten (APIK) isi untuk menilai kebenaran dan keberterimaan karya ilmiah.
f.        Pemeriksaan kelengkapan komponen karya tulis dan lampiran serta bukti fisik pelaksanaan PBM dan penelitian.
6.      Pemeriksaan keaslian sertifikat dan berkas laporan pengembangan diri untuk menghindari penggunaan sertifikat palsu dan penjiplakan laporannya.
7.      Penyampaian laporan penolakan sesuai dengan temuan dalam karya tulis dan berkas DUPAK yang diperiksa melalui staf sekretariat tim penilai kepada guru yang bersangkutan.
8.      Beberapa hal khusus yang saya lakukan bagi sejawat guru di SMA Negeri 3 Palopo antara lain adalah:
a.    Meminta mereka berkomitmen untuk membuat sendiri karya publikasi ilmiah dan bukan dibuatkan ataupun hasil jiplakan.
b.    Meminta mereka untuk menggunakan dokumen asli milik sendiri terkait dengan pengembangan diri yang mereka ikuti dan membuat laporannya secara mandiri pula.
c.     Memberikan motivasi dan informasi agar mereka dapat mengikuti berbagai lomba, khususnya karya ilmiah dan juga pelatihan ataupun kegiatan ilmiah lainnya bertaraf nasional, regional ASEAN, dan internasional yang informasinya terdapat di internet.
d.    Memberikan motivasi untuk berbuat yang terbaik dan berinovasi dalam mengajar lalu menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah.
e.    Memberikan motivasi untuk belajar menyusun sendiri DUPAK masing-masing agar menambah pengalaman pribadinya.
f.      Menyampaikan koreksi dan saran perbaikan atas karya publikasi ilmiah yang mereka buat bila dimintai pendapat.
g.    Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk melaksanakan pelatihan publikasi ilmiah dan karya inovatif khusus untuk guru-guru SMA Negeri 3 Palopo. Kepala sekolah menunjuk saya sebagai salah seorang pematerinya. Pelatihan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 dan 14-15 Desember 2015.
h.    Tindak lanjut dari pelatihan tersebut adalah setiap guru diwajibkan untuk menghasilkan karya publikasi ilmiah minimal satu buah dalam satu tahun. Disediakan pembimbing dan konsultan bagi setiap guru yang terdiri dari sejumlah guru senior yang dipandang cakap dan saya bertindak sebagai konsultan umum.
i.      Saya senantiasa berusaha untuk memberikan contoh dalam berbuat, misalnya secara aktif mengikuti berbagai lomba karya ilmiah maupun lomba lainnya baik khusus untuk guru maupun untuk umum. Alhamdulillah sejak saya bertugas di SMA Negeri 3 Palopo pada bulan April 2014, saya berhasil memberikan bukti kesungguhan dengan menjadi The Third Winner of SEAMEO Science Teacher Award for Best Research Paper Presentation and Innovation in Science Teaching Development di Solo, 25-28 September 2014 dan Pemenang Karya Tulis Ilmiah dalam Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional di Jakarta, 21-24 November 2015. Selain itu, dalam kurun waktu yang sama saya juga telah mengikuti pelatihan bertaraf nasional di Makassar, Bandung, dan Bali.
  
C.   Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih
Setelah melakukan tiga periode penilaian dan menjalankan beberapa metode di SMA Negeri 3 Palopo, maka diperoleh beberapa hasil yang cukup menggembirakan, yaitu:
1.      Jumlah atau persentase penolakan berkas DUPAK akibat penjiplakan karya tulis ilmiah dan laporan pengembangan diri cenderung menurun.
2.      Jumlah atau persentase penggunaan sertifikat palsu juga mengalami penurunan.
3.      Antusiasme guru-guru dalam mengikuti kegiatan pengembangan diri berupa pelatihan penulisan karya ilmiah semakin meningkat. Hal ini dibuktikan secara langsung dengan membandingkan beberapa pelatihan saat saya menjadi pemateri (narasumber).
4.      Antusiasme guru-guru untuk menulis karya publikasi ilmiah dan karya inovatif cenderung meningkat. Hal ini dialami sendiri oleh penulis yang sering menjadi tempat bertanya tentang penulisan publikasi ilmiah oleh guru lain, baik dari sekolah sendiri maupun dari sekolah lain. Umumnya mereka tengah melakukan penelitian dan atau menulis laporan penelitian tindakan kelas.

Berbagai kondisi tersebut menunjukkan bahwa secara umum ada pola kecenderungan terjadi peningkatan kejujuran guru dalam menyusun DUPAK. Diharapkan peningkatan trend positif tersebut terus terjadi hingga pada akhirnya digapai masa saat semua guru dapat mengukir prestasi gemilang dan meningkatkan profesionalismenya dengan dilandasi kejujuran.

D.   Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih
Pelaksanaan strategi yang dipilih untuk mencegah dan mengatasi ketidakjujuran guru dalam menyusun DUPAK bukan tanpa kendala. Demikian pula dalam upaya membangun semangat guru SMA Negeri 3 Palopo untuk berinovasi dan penulis publikasi ilmiah. Adapun beberapa kendala yang dihadapi adalah:
1.  Pandangan sinis maupun ungkapan rasa kurang senang atau rasa tidak puas terhadap tim penilai banyak datang dari guru-guru yang telah ditolak usulan DUPAK-nya. Padahal proses pemeriksaan dan penilaian telah dijalankan sesuai standar dan juknis.
2.  Pemeriksaan berkas DUPAK berjalan lebih lambat sebab menuntut tingkat ketelitian tinggi dalam upaya pencegahan penjiplakan.
3.  Terbuka peluang terjadinya standar ganda dalam penilaian sebab tidak semua anggota tim penilai memiliki kompetensi dan tingkat ketelitian yang sama dalam memeriksa karya publikasi ilmiah dan karya inovatif serta pemeriksaan sertifikat dan laporan pengembangan diri. Hal ini menimbulkan persepsi yang salah tentang kompetensi penilai, yaitu terdengar komentar bahwa publikasi ilmiah yang sama mutunya dapat lolos penilaian pada seorang penilai sedangkan pada penilai lainnya tidak berhasil.
4.  Bila penerapan DUPAK tahunan diberlakukan maka anggota tim penilai akan sangat kewalahan dalam memeriksa ribuan berkas sebab anggota tim penilai hanya empat orang. Apabila tetap dilaksanakan maka kemungkinan besar akan sangat lama atau bila dipercepat maka mutu hasil pemeriksaan akan jauh lebih rendah.
5.  Anggaran honor untuk penilai mengalami penurunan sehingga menjadi sangat tidak sebanding dengan beban kerja dan beban moral yang ditanggung.
6.  Pengalaman di SMA Negeri 3 Palopo, sejumlah guru senior berkurang semangatnya karena sudah hampir memasuki usia pensiun, misalnya 5 -10 tahun lagi. Padahal waktu tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk berbuat yang terbaik demi pengembangan profesionalisme.
7.  Tidak dapat dipungkiri kalau ternyata masih banyak guru yang belum termotivasi untuk menghasilkan karya dan mengukir prestasi serta meningkatkan profesionalisme mereka, termasuk guru muda.
8.  Kurangnya ajang lomba ilmiah untuk guru di daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi sehingga masih kurang pemicu bagi guru untuk berkarya. Pada dasarnya banyak guru yang dapat menghasilkan karya namun untuk diikutkan dalam ajang tingkat nasional, apatah lagi tingkat internasional seringkali mereka tidak percaya diri. Itulah sebabnya guru dari Sulawesi Selatan yang aktif dalam lomba tingkat nasional sangat kurang jumlahnya dibandingkan dengan guru dari pulau Jawa, misalnya.
9.  Apresiasi maupun penghargaan bagi guru-guru yang telah mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional sangat minim bahkan tidak ada dari pemerintah daerah. Hal ini lambat laun dapat membekukan kreativitas guru yang ada.
10.  Masih ada oknum memanfaatkan kesempatan dalam memalsukan dan membuatkan publikasi ilmiah dan laporan pengembangan diri bagi guru yang tidak mau repot membuat sendiri.

E.    Faktor-faktor pendukung
Beberapa faktor pendukung yang memungkinkan strategi pemecahan masalah dapat terus diterapkan antara lain adalah:
1.    Tim penilai memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap menjalankan pemeriksaan dengan ketat sesuai peraturan yang berlaku.
2.    Dukungan dari pimpinan Dinas Pendidikan juga tinggi terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang ketat.
3.    Terdapat sejumlah lembaga baik swasta maupun pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan sering melaksanakan pelatihan dan seminar atau kegiatan ilmiah lainnya untuk peningkatan kompetensi guru. Dengan demikian para guru mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan pengembangan diri sekaligus meningkatkan kompetensi dalam penulisan publikasi ilmiah yang disyaratkan dalam Permeneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009.
4.    Dinas Pendidikan selalu melakukan pembinaan terhadap guru baik secara langsung maupun melalui kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran guru untuk melakukan aktivitas profesional secara jujur dan bertanggung jawab.
5.    Kesadaran pribadi guru khususnya yang telah tersertifikasi secara relatif telah membaik untuk memanfaatkan tunjangan yang diterimanya demi peningkatan aktivitas yang menunjang prestasi dan profesionalitasnya.

F.    Alternatif pengembangan
Pengembangan strategi yang diterapkan dalam upaya mencegah dan mengurangi tindak ketidakjujuran dalam pengusulan DUPAK guru dapat dilakukan dengan cara:
1.    Dinas Pendidikan harus menjadwalkan pembinaan terhadap guru dalam rangka peningkatan kompetensi khususnya dalam publikasi ilmiah. Pembinaan tersebut dapat berupa pelatihan, lomba karya tulis, dan lomba inovasi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk membuka peluang yang lebih banyak bagi guru untuk menunjukkan prestasi dan profesionalitas. Selain itu, pembinaan tersebut dapat memicu semangat guru untuk berperilaku jujur dalam menyusun publikasi ilmiah.
2.    Pengawas sekolah dapat diberi tugas khusus untuk memonitor aktivitas ilmiah guru misalnya mencatat semua guru binaannya yang melakukan penelitian dan mengikuti pengembangan diri setiap bulan. Pencatatan tersebut dilakukan secara rutin hingga diketahui perkembangan atau kemajuan penelitian yang dilakukan oleh guru hingga selesai penulisan laporan penelitiannya. Hasil monitor tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Pendidikan untuk dijadikan data acuan dalam pemeriksaan DUPAK guru. Dengan demikian, tim penilai dapat memastikan bahwa guru yang diperiksa DUPAK-nya betul telah melaksanakan penelitian dan pengembangan diri sesuai usulan yang dibuatnya. Oleh sebab itu, pengawas sekolah harus memiliki komitmen dan integritas yang tinggi agar proses monitoring tersebut sungguh-sungguh dapat mendorong semangat guru untuk berbuat dan melakukan aktivitas ilmiah dengan jujur.
3.    Kepala sekolah sebagai pejabat penilai yang langsung bersentuhan dengan guru harus memiliki komitmen dan integritas yang tinggi. Kepala sekolah hendaknya secara sungguh-sungguh memastikan bahwa karya tulis yang diajukan oleh guru betul merupakan karya asli dan telah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas.

BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI OPERASIONAL

A.   Rumusan Simpulan Secara Lugas dan Cermat
Status guru sebagai profesi harus sesuai dengan pelaksanaannya. Guru yang telah disertifikasi hendaknya dapat membuktikan diri sebagai seorang yang profesional. Profesionalitas tersebut tergambar dalam bersikap, bertutur, dan bertingkah yang dapat menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat. Seorang guru yang telah tersertifikasi setidaknya dapat membuktikan diri memiliki prestasi kerja secara profesional dan dilandasi dengan tindakan yang jujur.
Oleh sebab itu, upaya membangun guru yang berprestasi dan profesional dengan dilandasi kejujuran adalah suatu keharusan. Bila semua guru telah berstatus profesional, berprestasi, dan jujur maka Indonesia akan menjadi jauh lebih maju.
Salah satu praktik ketidakjujuran yang banyak terjadi dan harus dihentikan segera adalah dalam pengusulan berkas kenaikan pangkat guru. Banyak oknum guru yang dibuatkan publikasi ilmiahnya dan atau melakukan penjiplakan karya ilmiah orang lain. Selain itu, juga ditemukan pemalsuan dokumen pengembangan diri berupa sertifikat pelatihan dan laporan pengembangan diri hasil jiplakan. Hal ini tentulah bertolak belakang dengan status profesional yang disandang guru. Bila guru melakukan ketidakjujuran maka pasti tidaklah pantas untuk diteladani baik oleh siswa maupun masyarakat.
Upaya untuk menghentikan praktik tidak jujur dalam pengusulan kenaikan pangkat dilakukan dengan menerapkan pemeriksaan DUPAK secara ketat dan sesuai Permeneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009. Sebagai tim penilai saya berkomitmen untuk melaksanakan penilaian secara profesional demi menghapus praktik penjiplakan publikasi ilmiah dan pemalsuan dokumen pengembangan diri. Komitmen tersebut juga didukung oleh seluruh anggota tim dan unsur pimpinan Dinas Pendidikan Kota Palopo. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya pengurangan bentuk ketidakjujuran tersebut dari waktu ke waktu. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan.
Sebagai guru di SMA Negeri 3 Palopo, secara pribadi saya selalu berusaha melakukan yang terbaik yang saya mampu. Saya memberikan contoh dalam berinovasi dalam mengajar, membuat karya ilmiah dan penelitian, mengikuti berbagai ajang lomba dan pelatihan baik tingkat nasional maupun internasional. Saya juga memberikan motivasi terutama kepada guru muda untuk berbuat dan memanfaatkan waktu luang dan peluang untuk membuktikan diri melalui prestasi dan profesionalisme dengan dilandasi kejujuran.

B.   Rumusan Rekomendasi Operasional untuk Implementasi Temuan
Rumusan rekomendasi yang dapat diterapkan sebagai implementasi temuan sekaligus menjadi syarat keberhasilan strategi pemecahan masalah adalah:
1.    Pembentukan tim penilai dengan komitmen, integritas, dan profesionalitas tinggi untuk mencegah dan mengurangi ketidakjujuran oknum guru dalam berkas DUPAK.
2.    Dinas Pendidikan harus memberikan dukungan moril dan materiil yang memadai bagi pelaksanaan pemeriksaan DUPAK.
3.    Pengawas sekolah dan kepala sekolah harus melaksanakan monitoring terhadap aktivitas ilmiah guru secara rutin dan terpercaya demi menyediakan data akurat untuk dijadikan dasar penilaian DUPAK guru.
4.    Penyampaian informasi secara akurat kepada semua guru tentang standar penilaian DUPAK dan upaya pengetatan proses penilaiannya.
5.    Pelaksanaan pemeriksaan DUPAK yang objektif dan sesuai ketentuan yang berlaku.
6.    Penyampaian hasil pemeriksaan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk menghindari kesalahpahaman antara penilai dan guru.
7.    Dinas Pendidikan dan lembaga terkait lain hendaknya melaksanakan pelatihan secara reguler untuk memperbanyak peluang guru dalam mengikuti kegiatan ilmiah dan pengembangan diri. Selain itu juga dapat melaksanakan lomba ilmiah untuk memotivasi guru dalam berkarya dan berprestasi.
8.    Pemerintah daerah hendaknya memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap guru yang telah mengukir prestasi di berbagai ajang dan tingkatan untuk memberikan motivasi bagi guru lainnya.

Demikian ulasan saya terkait dengan upaya membangun guru meraih prestasi dan profesionalisme dengan kejujuran. Semoga segala upaya tersebut dapat diridai oleh Allah Swt. untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.


Klik link ini untuk menonton video PBM yang saya sertakan dalam Pemilihan Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional 2016,   VIDEO PBM GEOGRAFI - JIDINT


Bila ada kata yang salah mohon diperbaiki dan atas semua kekhilafan mohon dimaafkan. Terima kasih.
Wassalam,


MUJAHIDIN AGUS
NIP. 19690817 200012 1 005
Guru Geografi
SMA Negeri 3 Palopo 

Alhamdulillah, tanggal 12-19 Agustus 2016 saya mewakili Sulawesi Selatan dalam Pemilihan Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional di Jakarta. Pada ajang tersebut, saya dilimpahi amanat dan tanggung jawab sebagai Pemenang I. Alhamdulillah.



Thursday, August 4, 2016

CARA KONVERSI POWERPOINT MENJADI VIDEO DENGAN CAMTASIA

Cara Perekaman Pembuatan Animasi pada PowerPoint
dengan Fasilitas Camtasia

Tampilan file PowerPoint hasil animasi direkam dengan menggunakan program Camtasia. Langkah perekamannya sebagai berikut:
1.      Bukalah program Camtasia Studio. Saat tampil dialog box “Welcome – Camtasia Studio”, pilihlah “Record the Screen”, maka akan tampil box perekaman.
2.      Aktifkanlah “speaker” pada laptop untuk menampilkan suara.
3.      Selanjutnya bukalah file hasil animasi pada PowerPoint. Kemudian tekanlah tombol F5 pada keyboard.
4.      Pada saat tayangan slide tampil, kliklah tumbol “rec” pada box perekaman Camtasia. Maka perekaman akan berlangsung hingga tombol “stop” diklik. Hindarilah suara lain di sekitar laptop selama perekaman berlangsung.
5.      Saat tampilan telah selesai, tekanlah tombol “Esc” pada keyboard. Selanjutnya, klik kembali box perekaman lalu klik “Stop”. Tunggulah beberapa saat, maka akan tampil box “Preview”.
6.      Bila diyakini tayangannya sudah bagus, maka kliklah tombol “Produce”. Selanjutnya akan tampil dialog box “Camtasia recorder”. Ketiklah nama file yang diinginkan, ubahlah pula letak folder penyimpanannya (bila perlu) lalu klik “Save”. Tungulah beberapa saat. Kemudian akan tampil dialog box “Production wizard”, lalu pilihlah “Custom production settings” à Next à MP4/FLV/SWF – Flash outputs à Next à Next à Next à Finish, lalu tampillah box “Rendering Project”. Tunggulah hingga selesai lalu akan tampil dialog box “Production results” à Finish.
7.      Proses perekaman telah selesai. Bukalah hasil rekaman untuk melihat hasilnya. File itu akan tersimpan dalam folder yang sama dengan nama filenya.

Pada dasarnya, file hasil perekaman tersebut dapat dibagikan kepada siswa. Akan tetapi ukuran filenya relatif masih besar sebab terdapat hasil rekaman suara dari luar laptop saat proses perekaman dilakukan. Oleh karena itu, file tersebut harus diedit untuk menghapus suara luar tersebut. Pengeditan juga dilakukan dengan program Camtasia Studio. Cara pengeditan adalah:
1.      Bukalah file hasil rekaman yang berjenis “Camtasia Recorder Document”. File tersebut terletak pada folder yang sama dengan folder hasil video rekaman awal (sebelum diedit). Maka akan tampil program Camtasia Studio. Tunggulah hingga dialog box “Camtasia Studio – Untitled Project.camproj”. Setelah terbuka maka akan tampil file hasil rekaman tadi yang berjenis “camrec” pada menu “Camtasia recording file”.
2.      Klik dan drag-lah file tersebut ke kotak kosong pada bagian bawah bernama Video 1. Kotak tersebut akan terisi dengan tiga jenis tampilan, yaitu Video 1, Audio 1, dan Audio 2. Selanjutnya akan tampil pula dialog box “Editing Dimensions”, pilihlah dimensi yang kecil agar cocok untuk diputar pada telepon genggam, atau langsunglah klik “OK”. Tayangan akan tampil pada box “Preview”. Kliklah tanda “Play” bila ingin melihat hasil tampilan.
3.      Kliklah tanda bulatan di depan box Video 1, maka akan tambil dialog box pertanyaan “Do you want to permanently unlink Audio 1 from Video 1?”, kliklah “Yes”.
4.      Kliklah kotak berisi file suara yang selurus dengan Audio 1. Lalu tekanlah tombol “Del” pada keyboard atau kliklah “Cut” pada dialog box tersebut.
5.      Kemudian, kliklah icon “Produce and share” pada menu bar. Maka akan muncul dialog box “Production Wizard”. Selanjutnya lakukanlah tindakan seperti pada langkah keenam pada proses perekaman di atas.


Maka hasil rekaman suara luar tadi akan terhapus dan rekaman tampilan PowerPoint akan menjadi bersih. Selain itu, ukuran file akan menjadi kecil, kira-kira setengah dari file sebelumnya. 

SELAMAT MENCOBA, SEMOGA LEBIH HEBAT!

CARA MEMBUAT ANIMASI BERBASIS POWERPOINT

(Proses Kejadian Hujan Orografis)

1.      Gambarlah kotak dan beri warna sesuai warna langit dengan cara klik drawing tools à shape fill à gradient à more gradients à fill à gradient fill à preset colors à lalu pilihlah daybreak.
2.      Gambarlah gunung menggunakan insert à shapes à lines à freeform. Berilah warna hijau pualam dengan cara klik drawing tools à shape fill à texture à lalu pililah green marbel.
3.      Gambar pula kotak untuk laut lalu beri warna biru laut (ocean) seperti pada nomor 1. Letakkan laut itu di antara latar belakang (langit) dan latar depan (gunung) dengan menggunakan cara klik kanan pada gambar à send to back à send backward.
4.      Gambarlah matahari, gunakan insert à shapes à basic shapes à sun dan beri warna lalu letakkan di belakang laut. Buatlah matahari tersebut terbit dan bergerak ke atas. Gunakan menu animations à custom animation à add effect à motion path à up. Ubahlah start-nya menjadi after previous. Aturlah panjang gerak matahari.
5.      Gambarlah sejumlah bentuk uap air (garis gelombang warna kuning). Gunakan insert à shapes à lines à curve. Lalu copy dan paste-lah. Jadikan semua garis itu satu group, caranya blok semua garis itu lalu klik kanan à group. Lalu tampilkan dengan klik add effect à entrance à wipe à from bottom. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
6.      Gambarlah awan dengan mengklik insert à shapes à basic shapes à cloud. Berilah warna abu-abu lalu letakkan awan itu di atas uap air. Tampilkanlah dengan klik add effect à entrance à dissolve in. Ubahlah start-nya menjadi after previous. Gerakan awan menuju puncak gunung dengan cara klik add effect à motion path à draw custom path à curve lalu gambarlah alur gerak awan berupa garis lengkung dari titik tampilnya ke dekat puncak gunung. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
7.      Gambarlah angin berupa tanda panah warna biru dari lokasi tampilnya awan menuju ke dekat puncak gunung. Caranya klik menu insert à shapes à lines à curve. Ubahlah ketebalan garis dengan klik menu drawing tools à shape outline à weight lalu pilihlah garis yang lebih tebal. Warna garis diubah dengan cara klik drawing tools à shape outline à pilih warna biru. Lalu tampilkan garis dengan cara klik add effect à entrance à wipe à from left. Ubahlah start-nya menjadi with previous.
8.      Gambarlah hujan berupa garis putih putus-putus di lokasi pemberhentian awan, lalu copy dan paste-lah beberapa kali. Ratakan letak semua garis itu pada bagian atas atau bawahnya. Tampilkan garis hujan itu dengan cara klik add effect à entrance à wipe à from top. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
9.      Setelah tampilan hujan selesai, maka awan dan hujan dihilangkan dari tayangan. Caranya, kliklah awan kemudian tekan shift pada keyboard lalu klik hujan, setelah itu lepaskan shift. Selanjutnya klik add effect à exit à dissolve out. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
10.     Gambarlah angin berwarna merah dari lokasi hujan menuju puncak gunung lalu berbelok ke lereng gunung hingga ke lembah. Tampilkan dengan cara klik add effect à entrance à wipe à from left. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
11.     Gambarlah daerah bayangan hujan pada separuh gunung yang berlawanan arah dengan arah datangnya angin. Beri warna merah yang transparan (gunakan shape fill à gradient à more gradients à fill à solid fill à color à transparency). Lalu tampilkan dengan klik add effect à entrance à checkerboard. Ubahlah start-nya menjadi after previous.
12.     Gambar pada presentasi tersebut dapat diberi keterangan, misalnya hujan orografis, angin fohn, dan daerah bayangan hujan. Gunakanlah insert à shapes à callouts à lalu pilih oval callout atau rectangular callout. Selanjutnya klik kananlah callout itu à edit text lalu ketiklah nama yang dikehendaki. Setelah itu, tampilkanlah dengan cara add effect à entrance à random effect. Ubahlah start-nya menjadi after previous
13.     Kotak keterangan seperti “Hujan Orografis” dapat diberikan Hyperlink ke lembaran lain atau file lain yang memberikan keterangan lebih lengkap tentang hujan orografis itu. Caranya, siapkan lembaran slide pada halaman selanjutnya dari file animasi yang dikerjakan. Slide itu tentu saja berisi tentang keterangan lengkap mengenai hujan orografis. Selanjutnya pada slide animasi, klik kananlah kotak keterangan “Hujan Orografis” lalu klik “Hyperlink”, maka akan tampil dialog boxInsert hyperlink”. Selanjutnya kliklah “Place in this dokumen”, lalu klik judul slide pada menu “Select a place in this document”. Selanjutnya kliklah “OK”
14.     Setiap objek yang ditampilkan dengan gerakan animasi dapat diberi suara tertentu. Caranya, pada menu “Custom animation” yang terletak di sebelah kanan, kliklah objek yang ingin diberi suara. Kemudian kliklah tanda segitiga di sampingnya, lalu akan tampil beberapa pilihan. Kliklah “Effect option”, maka akan tampil dialog box, pilihlah “Sound” dan tentukan jenis suara yang dikehendaki, lalu klik “OK”.
15.     Animasi telah selesai. Tekanlah F5 pada keyboard untuk menampilkan media presentasi secara full screen. Editlah kecepatan tampilan setiap gambar atau hal lainnya untuk menyempurnakannya.





Selamat mencoba, semoga sukses!