Wednesday, November 11, 2015

TEACHER SUPERCAMP 2015

GURU MENULIS ANTIKORUPSI
Catatan Kecil dari KPK Teacher SuperCamp 2015


Salah satu peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebagai lembaga yang ditugaskan untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 30/2002 Pasal 6 huruf (d). Upaya yang dilakukan KPK untuk menjalankan tugas tersebut antara lain melalui kerjasama dengan para pendidik melalui penulisan literatur antikorupsi.

Pada tanggal 2 – 6 November 2015 lalu, KPK menyelenggarakan pelatihan berupa Teacher SuperCamp dengan tema Guru Menulis Antikorupsi. Peserta pelatihan sebanyak 25 orang guru yang berasal dari seluruh Indonesia. Peserta terpilih setelah melalui seleksi naskah berupa cerpen, puisi, essai, naskah drama, dan komik yang dilakukan oleh tim juri profesional yang independen. Setiap kategori naskah dipilih masing-masing lima orang guru yang dilatih untuk menghasilkan karya terbaik yang akan diterbitkan oleh KPK sebagai salah satu upaya untuk memperkaya literatur antikorupsi. Penulis yang termasuk peserta dalam kelompok cerpen adalah satu-satunya peserta dari Provinsi Sulawesi Selatan. Semua biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh panitia yang ditangani oleh ProVisi Education. Para peserta dibekali dengan sejumlah buku material, kaos seragam, jaket seragam, dan cindera mata.

Pada hari pertama, para peserta disambut dengan hangat di ruang Konferensi Pers di Kantor Pusat KPK. Acara pembukaan diisi dengan Seminar bertema “Membangun Generasi Jujur dan Berkarakter Melalui Literasi Antikorupsi.” Para pembicara adalah Adnan Pandu Praja (Pimpinan KPK) dan Taufik Hanafi (Staf Ahli Kemendikbud). Turut juga memberikan ulasan dan catatan adalah Gol A Gong (penulis/mentor) dan Dewi Utama Faiza (Koordinator Tim Literasi Kemendikbud). Seusai seminar dan pelepasan maka para peserta diantar menuju Lembang - Jawa Barat yang menjadi lokasi Teacher Supercamp. Tentu saja foto bersama menjadi acara penting sebelum keberangkatan ke Lembang. Perjalanan lebih dari empat jam tidak terasa sebab para peserta sangat bersemangat. Para peserta mengikuti kegiatan di SanGria Resort & Spa. Setiap peserta kembali mendapat cindera mata berupa alat komunikasi cerdas dari merek terkenal dengan layar 7 inci sebelum menuju kamar masing-masing.

Pada hari kedua, peserta mendapat materi tentang lebih dekat dengan KPK dan pengenalan tentang kegiatan komunitas Saya Perempuan AntiKorupsi (SPAK) Bandung. SPAK mengenalkan dan melatih peserta empat jenis papan permainan tentang antikorupsi. Selanjutnya SPAK memberikan kepada semua peserta dua dari empat jenis permainan tersebut untuk dijadikan bahan sosialisasi di sekolah masing-masing.

Pada sesi berikutnya, Ahmad Fuadi, penulis buku terlaris “Negeri Lima Menara” tampil berbagi pengalaman. Materi yang dibawakan adalah Pentingnya Menulis bagi Seseorang yang Mendidik Anak Bangsa dan materi tentang Proses Menulis. Selanjutnya penulis buku “Dilan”, Pidi Baiq dari The Panas Dalam Institute membawakan materi Menulis Cerita yang Baik bagi Remaja. Berikutnya adalah penyajian materi tentang Kurikulum untuk Kehidupan Berbasis Literasi yang dibawakan oleh Zulfikri Anas dari Kemendikbud. Acara ditutup pada pukul 22.00 WIB setelah mengikuti sesi terakhir Pendampingan dan Diskusi dengan para mentor. Gol A Gong, seorang penulis novel berjumlah 125 buah dan pendiri Rumah Dunia menjadi mentor kelompok cerpen dan essai. Iman Soleh, seorang penyair hebat dan pendiri Celah-Celah Langit menjadi mentor kelompok puisi dan drama. Sementara Beng Rahadian, seorang komikus handal menjadi mentor kelompok komik.

Pada hari ketiga, peserta memulai kegiatan dengan permainan antikorupsi yang dipimpin oleh tim KPK. Selanjutnya, peserta mengikuti penyajian materi dan pembimbingan sesuai dengan kelompok masing-masing di tempat berbeda. Pada sesi ini setiap mentor melakukan pembimbingan khusus untuk melatih peserta menghasilkan karya terbaik yang akan diserahkan kepada KPK. Sesi ini seharusnya berakhir pada pukul 22.00 WIB, namun kenyataannya banyak peserta masih melanjutkan tugas hingga satu jam kemudian.

Pada hari keempat, kegiatan kembali diawali dengan permainan antikorupsi dan olah tubuh yang dibimbing oleh Iman Soleh. Kemudian peserta kembali mendapat pembimbingan dan revisi serta umpan balik karya yang telah dihasilkan. Setiap karya dibahas dengan detail dan dikoreksi untuk menyempurnakan hasil para peserta. Sesi ini seharusnya berakhir 15.30 WIB namun sejumlah peserta masih berjuang menyelesaikan naskahnya hingga hampir pukul 20.00 WIB. Selanjutnya menjelang pukul 21.00 WIB, para peserta diberangkatkan ke sanggar/garasi Celah-Celah Langit miliki Iman Soleh. Pada acara tersebut, setiap kelompok tampil mempresentasikan karya terpilihnya di hadapan publik/penonton. Selanjutnya para peserta dihibur oleh penampilan drama karya WS Rendra oleh anak-anak binaan Celah-Celah Langit. Menjelang tengah malam, para peserta kembali ke SanGria Resort & Spa.

Hari terakhir, kegiatan diawali dengan out bond berupa fun games dari SanGria Team. Setiap kelompok bersaing untuk menang dalam berbagai perlombaan unik, menarik, dan menyenangkan. Selanjutnya acara penutupan dilakukan oleh pimpinan KPK lalu diikuti dengan foto bersama dan pembagian sertifikat. Perjalanan dari Lembang menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dimulai seusai sholat Jum’at.

Pelajaran yang penulis peroleh setelah mengikuti kegiatan tersebut antara lain adalah:
  • Guru merupakan teladan bagi siswa, keluarga, dan masyarakat. Pembelajaran antikorupsi hendaknya dimulai dari rumah dan sekolah sedini mungkin dengan menumbuhkan karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, sederhana, berani, adil, dan peduli.
  • Pencegahan tindak pidana korupsi bukan tugas KPK semata namun juga menjadi tugas guru. Pengembangan literasi antikorupsi dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai karya seperti cerpen, puisi, drama, essai, dan komik.
  • Menulis bukanlah pekerjaan yang sulit bagi guru yang mau memulainya, maka mulailah menulis dari hal-hal kecil.
  • Dengan menulis kita dapat mewujudkan apa yang dicita-citakan, maka tumbuhkanlah semangat untuk menulis.
  • Kerjasama sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan: Rakyat bersatu, tak bisa terkalahkan!


Mujahidin Agus

Guru geografi SMAN 3 Palopo