Saturday, September 26, 2015

Sekadar cari peluang BERBAGI

PEMBUATAN GAMBAR BERGERAK (ANIMASI)
BERBASIS APLIKASI POWERPOINT SEBAGAI MEDIA KREATIF DAN MENARIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

A.   Latar Belakang Topik Pembelajaran
Kemajuan serta perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat pesat. Semua aspek kehidupan telah tersentuh dan hampir-hampir tak terpisahkan dengan TIK sehingga setiap orang dituntut untuk
dapat mengikuti perkembangan tersebut apabila tidak ingin tertinggal dan terlindas jaman.
Begitu pula bagi seorang guru, tentu saja harus dapat mengikuti kemajuan teknologi. Guru diharapkan dapat memanfaatkan TIK dalam aktivitas mengajarnya untuk senantiasa menciptakan pembelajaran yang menarik. Hal itu tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi setiap guru.
Akhir-akhir ini, patut disyukuri sebab umumnya guru telah memiliki perangkat komputer jinjing atau laptop. Sudah banyak guru yang menggunakan media presentasi dalam mengajar, khususnya program PowerPoint dari Microsoft. Akan tetapi pada kenyataannya, media tersebut banyak diunduh dari internet. Masih sedikit guru yang dapat membuat media pembelajaran berbasis PowerPoint. Terlebih lagi apabila media tersebut dikategorikan sebagai media animasi atau gambar bergerak untuk pembelajaran mandiri siswa.
Ketersediaan media pembelajaran mandiri yang memanfaatkan fasilitas animasi pada PowerPoint masih terbatas. Padahal fasilitas animasi tersebut dapat dioptimalkan penggunaannya sehingga media pembelajaran yang dihasilkan lebih menarik. Hanya saja, masih banyak guru belum dapat memanfaatkan fasilitas animasi itu.  
Animasi dalam program PowerPoint tidak sekadar digunakan untuk membuat tampilan gambar, kalimat, maupun perpindahan halaman menjadi lebih variatif. Lebih jauh lagi, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran interaktif dan mandiri. Selain itu, fasilitas animasi dapat pula digunakan untuk membuat media pembelajaran layaknya film kartun atau gambar bergerak.
Tampilan animasi seperti film kartun ataupun gambar bergerak tentu saja dapat menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan materi ajar yang disajikan dapat menampilkan proses atau tahapan suatu kejadian, sehingga siswa dapat menyaksikan proses itu seperti kenyataan sebenarnya. Animasi tersebut sangat berguna dalam penyajian materi ajar yang sulit disaksikan secara langsung kejadiannya di alam nyata atau di lapang.  
Salah satu mata pelajaran yang materinya banyak membahas fenomena alam yang sulit diamati langsung adalah geografi. Materi ajar yang dimaksud misalnya proses kejadian hujan, angin, arus laut, letusan gunung berapi, gerak lempeng tektonik dan batas-batasnya, persebaran penduduk, persebaran flora dan fauna, pertumbuhan kota atau wilayah, dan lain-lain.
Sejumlah media pembelajaran berupa PowerPoint yang menjelaskan materi ajar tersebut tersedia di laman internet. Akan tetapi, tidak semua materi ajar yang dibutuhkan guru tersedia animasinya. Selain itu, pembuatan media pembelajaran mandiri melalui fasilitas animasi dan Add-Ins Camtasia yang terdapat dalam aplikasi PowerPoint relatif masih terbatas. Dari berbagai penelusuran yang dilakukan penulis belum menemukan penjelasan ataupun langkah-langkah pembuatan animasi atau gambar bergerak untuk media pembelajaran mandiri berbasis PowerPoint. Fasilitas animasi yang banyak ditampilkan terbatas pada animasi teks dan gambar template, bukan berupa gambar bergerak buatan sendiri.
Sementara itu, media presentasi yang umum digunakan oleh guru relatif masih sederhana, tidak ada animasi atau gambar bergerak yang dibuat sendiri sesuai kebutuhan. Kemudian dari segi kreativitas, guru akan menjadi pasif bila hanya mengandalkan unduhan dari internet. Sebaliknya bila guru memiliki kecakapan dalam membuat animasi pada PowerPoint, maka kreativitasnya dapat berkembang tanpa batas. Tentu saja hal itu dapat menjadi salah satu pembuktian keprofesionalan guru. Di samping itu, karya kreatif media pembelajaran yang dibuat sendiri juga akan bermanfaat bagi peningkatan karir dan kepangkatan guru sendiri. Dengan demikian, kompetensi ini dapat dipandang sangat penting dan bermanfaat, bukan hanya bagi siswa namun juga bagi karir guru sendiri. Selanjutnya, keterampilan tersebut dapat didesiminasikan kepada guru-guru lain dalam berbagai kesempatan seperti pelatihan, seminar, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Pada perangkat lunak PowerPoint, juga tersedia fasilitas Camtasia Studio dalam menu Add-Ins apabila aplikasi Camtasia telah terinstal. Fasilitas tersebut berguna untuk merekam aktivitas yang tampil pada screen, merekam tampilan PowerPoint, merekam suara, dan konversi file. Fasilitas itu memungkinkan pengguna dapat merekam tampilan presentasi lalu dikonversi ke bentuk file yang dapat dimainkan pada telepon seluler, cakram padat (VCD atau DVD), atau untuk langsung di-uplo­ad ke internet. File yang telah dikonversi tersebut sangat berguna bagi siswa untuk dipelajari kapan dan di manapun dengan menggunakan aplikasi pemutar video pada telepon genggam, tablet, dan gadget lainnya. Alternatif cara belajar tersebut dipandang cukup menarik sebab dapat dilakukan secara mandiri oleh siswa di luar jam belajar.
Topik atau materi ajar geografi yang dapat dibuatkan animasinya sangat banyak. Topik tersebut antara lain adalah proses kejadian hujan, angin, arus air laut, intrusi dan ekstrusi magma, gempa bumi, dan pergeseran lempeng tektonik.
Topik pembelajaran yang dibahas untuk karya tulis ini adalah proses kejadian hujan. Materi ini relatif cukup sulit disajikan sebab tidak mungkin untuk diamati secara langsung di alam atau lapang. Padahal pembuktian atau penyajian bukti kepada siswa tentang topik kajian sangat dibutuhkan untuk memberikan penguatan teori yang telah dipelajarinya. Bila proses pembuktian itu sulit dilakukan maka setidaknya, guru berupaya untuk menyampaikan materi secara jelas dengan melibatkan indera audio, visual, dan kinestesis siswa. Salah satu cara penyajian yang sesuai adalah menggunakan pembelajaran multimedia. Di lain sisi, media pembelajaran untuk dipakai oleh guru tidak banyak tersedia. Oleh sebab itu, penulis membuat animasi sederhana dengan memanfaatkan fasilitas Custom Animation dalam PowerPoint tentang topik proses kejadian hujan. Selanjutnya, karya tersebut dikonversi menjadi file video dengan memanfaatkan fasilitas Add-Ins dan Camtasia.
Selain membuat animasi topik tersebut, penulis juga mengajarkan siswa untuk membuat animasinya. Pada tahap ini, topik yang dipilih khusus tentang animasi proses kejadian hujan orografis. Alasan pemilihan topik ini karena proses kejadian hujan orografis relatif lebih rumit untuk dijelaskan kepada siswa. Di samping itu, pembuatan animasinya pun lebih rumit dan panjang dibandingkan proses kejadian kedua jenis lainnya.

B.   Tujuan Pembelajaran
Tujuan utama pembelajaran geografi dalam karya tulis ini adalah siswa dapat menjelaskan proses kejadian hujan orografis, hujan frontal, dan hujan zenital dengan baik. Selanjutnya, siswa diharapkan pula dapat menguasai pembuatan animasi berbasis aplikasi PowerPoint.

C.   Perangkat Teknologi yang Digunakan
Perangkat teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah komputer, baik berupa Personal Computer (PC) maupun komputer jinjing (laptop) serta telepon genggam, tablet, dan sejenisnya.

D.   Aplikasi yang Digunakan
Aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran materi geografi adalah PowerPoint dan Windows Media Player. Pembelajaran pembuatan animasi menggunakan fasilitas Custom Animation. Proses perekaman aktivitas screen menggunakan fasilitas Add-Ins dan Camtasia. Pengeditan video serta konversi file menggunakan aplikasi Camtasia. Pemutaran video di komputer dan perangkat lain seperti telepon genggam, tablet atau lainnya dapat menggunakan aplikasi seperti Windows Media Player, KMPlayer, FLVplayer, RealPlayer, dan pemutar video bawaan gadget yang tersedia sesuai file konversi yang dihasilkan misalnya AVI, WMV, MOV, dan MP4.

E.   Metode Pembelajaran
Proses pembelajaran yang diterapkan pada penyajian materi kejadian hujan menerapkan metode praktikum TIK dan proyek. Praktik yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran berbasis PowerPoint dengan memanfaatkan fasilitas Animations dan Add-Ins.
Secara teoritis terdapat tiga jenis hujan, yaitu hujan orografis, hujan frontal, dan hujan zenital. Penulis mengajarkan topik-topik tersebut menggunakan media animasi buatan sendiri. Selain itu, penulis juga mengajarkan siswa mengenai proses pembuatan media animasinya. Saat mengajarkan pembuatan media animasi tersebut, penulis memilih topik proses kejadian hujan orografis. Pertimbangan pemilihan topik itu adalah tingkat kerumitannya yang lebih tinggi, baik materi ajarnya maupun proses pembuatan animasinya. Dengan menguasai topik dan proses pembuatan animasi topik tersebut maka secara relatif diyakini siswa dapat lebih mudah menguasai kedua topik lainnya.  
Praktik pembuatan animasi tersebut dilakukan secara runtut sesuai proses kejadian hujan orografis. Penulis menuntun siswa tahap demi tahap melalui tayangan LCD Projector. Selanjutnya semua siswa mengikuti setiap tahap pembuatan animasi di laptop masing-masing. Pada waktu yang bersamaan, penulis merekam proses pembuatan animasi itu dengan menggunakan fasilitas Add-Ins yang tersedia dalam aplikasi PowerPoint. Perekaman dilakukan sepenggal demi sepenggal sesuai tahap pembuatan animasi. Hal ini dilakukan agar proses rendering untuk mengkonversi file rekaman menjadi video dapat dilakukan dengan cepat sehingga proses itu dapat berlangsung sambil menjalankan perekaman tahap pembuatan animasi berikutnya.
Pelaksanaan praktik tersebut tidak hanya melibatkan guru sebagai pengajar utama. Penulis dibantu oleh tiga sampai lima orang siswa yang cakap untuk menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya. Tutor sebaya dipilih berdasarkan penilaian penulis atas karya mereka yang bagus dan cepat terselesaikan. Dengan demikian, setelah tutor sebaya tersebut menyelesaikan tahapan animasinya sendiri, mereka bertugas untuk membantu siswa lainnya yang kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya. Apabila siswa menemui masalah atau kendala yang tidak dapat diatasi oleh tutor sebaya maka penulis turun tangan menyelesaikannya. Proses pembelajaran tersebut menghasilkan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
Hal ini tentu saja menggambarkan bahwa proses pembelajaran tersebut tidak menjadikan guru sebagai sumber utama pembelajaran. Siswa tetap mendapat peluang untuk bersikap kritis dan memunculkan ide dan kreasi dalam melakukan modifikasi dan penyempurnaan langkah-langkah pembuatan media animasi.  
Pada bagian akhir penyajian, penulis membagikan video tutorial hasil editan dan dikonversi tahap pembuatan animasi berikutnya kepada siswa. Setiap siswa diberi tugas untuk menyelesaikan animasinya hingga tuntas sesuai video contoh.
Selanjutnya, siswa diberikan tugas proyek secara berkelompok. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang beranggotakan dua orang. Setiap kelompok diberi tugas proyek untuk membuat media presentasi beranimasi dengan aplikasi PowerPoint dari berbagai fenomena alam yang dibahas dalam mata pelajaran geografi, misalnya intrusi dan ekstrusi magma, siklus batuan, jenis gunung berapi, angin laut dan angin darat, teori hanyutan benua, dan patahan lempeng tektonik. Topik-topik tersebut disiapkan oleh guru untuk setiap kelompok. Pengumpulan tugas proyek diberi batas waktu selambatnya dua pekan sebelum ujian akhir semester. Sebaiknya, bila waktu memungkinkan maka hendaknya setiap kelompok diwajibkan untuk menyajikan hasil kerjanya tersebut di muka kelas untuk didiskusikan bersama.

F.    Hasil yang Diperoleh dari Pembelajaran
Metode pembelajaran praktik berbasis TIK dan proyek yang diterapkan memberikan hasil pembelajaran yang baik dan memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1.  Siswa dapat menguasai topik pembelajaran dengan lebih mudah sebab mereka mengetahui tahap demi tahap proses kejadian hujan.
2.    Selain belajar materi geografi secara teori siswa juga dapat memiliki kemampuan dan keterampilan tambahan dalam membuat media presentasi yang menarik dan dilengkapi animasi gambar.
3.     Siswa mengikuti pelajaran dengan aktivitas mandiri yang tinggi sehingga dominasi guru dalam proses pembelajaran berkurang.
4.  Setiap siswa berpeluang untuk mengembangkan potensi dirinya dalam beragam kompetensi baik kognitif, psikomotorik ataupun afektif baik melalui proses penyajian materi ajar maupun dalam pembuatan animasi dan presentasi hasil proyek kerja kelompok. Setiap siswa dapat menampilkan dan mengungkapkan ide, pemikiran, dan kreativitas dengan lebih leluasa.
5.    Saat mengerjakan proyek, setiap kelompok membuat animasi yang berbeda. Mereka ditantang untuk lebih kreatif dan berpikir kritis sebab mereka membuat animasi yang belum pernah dicontohkan oleh guru.
6.     Terjalin kolaborasi dan kerjasama yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran. Setiap siswa mendapat kesempatan yang luas untuk bertanya, memberi saran, dan menyampaikan kritik pada saat pembelajaran berlangsung. Begitu pula dalam mengerjakan tugas proyek, mereka dapat berkonsultasi dengan guru agar hasilnya lebih sempurna.
7.     Guru memiliki koleksi media pembelajaran berbasis PowerPoint yang menarik dan lebih beragam.
8.     Animasi dan tutorial karya penulis telah diupload di Youtube, jidint.blogspot.co.id, atau Mujahidin Agus Google+.
9.     Media pembelajaran yang dihasilkan berupa video dapat dimainkan dalam beragam jenis gadget sehingga siswa dapat belajar di mana dan kapan pun secara mandiri. 
10.  Video tutorial pembuatan animasi yang dihasilkan dapat dijadikan pedoman pembuatan media pembelajaran berbasis PowerPoint lain, termasuk untuk mata pelajaran apapun. Dengan demikian, guru di manapun dapat membuat media pembelajaran yang dibutuhkannya meskipun ia belum mahir betul menggunakan aplikasi PowerPoint.

G.   Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Pendokumentasian kegiatan pembelajaran dilakukan sejak tahap awal kegiatan belajar mengajar. Dokumen yang dihasilkan berupa foto-foto, rekaman screen asli (belum diedit), video tutorial proses pembuatan animasi, dan video hasil animasi yang dibuat oleh guru dan siswa. Ringkasan karya tulis ini dalam bentuk media presentasi telah dimuat     on-line dengan alamat https://sway.com/wFFeo4QUD7ffzIIj menggunakan aplikasi Sway.