GURU MENULIS ANTIKORUPSI
Catatan
Kecil dari KPK Teacher SuperCamp 2015
Salah satu peran Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebagai lembaga yang ditugaskan untuk
melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi sesuai dengan
amanat Undang-Undang No. 30/2002 Pasal 6 huruf (d). Upaya yang dilakukan KPK
untuk menjalankan tugas tersebut antara lain melalui kerjasama dengan para
pendidik melalui penulisan literatur antikorupsi.
Pada tanggal 2 – 6 November 2015
lalu, KPK menyelenggarakan pelatihan berupa Teacher SuperCamp dengan tema Guru
Menulis Antikorupsi. Peserta pelatihan sebanyak 25 orang guru yang berasal dari
seluruh Indonesia. Peserta terpilih setelah melalui seleksi naskah berupa
cerpen, puisi, essai, naskah drama, dan komik yang dilakukan oleh tim juri
profesional yang independen. Setiap kategori naskah dipilih masing-masing lima
orang guru yang dilatih untuk menghasilkan karya terbaik yang akan diterbitkan
oleh KPK sebagai salah satu upaya untuk memperkaya literatur antikorupsi.
Penulis yang termasuk peserta dalam kelompok cerpen adalah satu-satunya peserta
dari Provinsi Sulawesi Selatan. Semua biaya transportasi dan akomodasi
ditanggung oleh panitia yang ditangani oleh ProVisi Education. Para peserta
dibekali dengan sejumlah buku material, kaos seragam, jaket seragam, dan
cindera mata.
Pada hari pertama, para peserta
disambut dengan hangat di ruang Konferensi Pers di Kantor Pusat KPK. Acara pembukaan
diisi dengan Seminar bertema “Membangun Generasi Jujur dan Berkarakter Melalui
Literasi Antikorupsi.” Para pembicara adalah Adnan Pandu Praja (Pimpinan KPK)
dan Taufik Hanafi (Staf Ahli Kemendikbud). Turut juga memberikan ulasan dan
catatan adalah Gol A Gong (penulis/mentor) dan Dewi Utama Faiza (Koordinator
Tim Literasi Kemendikbud). Seusai seminar dan pelepasan maka para peserta diantar
menuju Lembang - Jawa Barat yang menjadi lokasi Teacher Supercamp. Tentu saja
foto bersama menjadi acara penting sebelum keberangkatan ke Lembang. Perjalanan
lebih dari empat jam tidak terasa sebab para peserta sangat bersemangat. Para
peserta mengikuti kegiatan di SanGria Resort & Spa. Setiap peserta kembali
mendapat cindera mata berupa alat komunikasi cerdas dari merek terkenal dengan
layar 7 inci sebelum menuju kamar masing-masing.
Pada hari kedua, peserta mendapat
materi tentang lebih dekat dengan KPK dan pengenalan tentang kegiatan komunitas
Saya Perempuan AntiKorupsi (SPAK) Bandung. SPAK mengenalkan dan melatih peserta
empat jenis papan permainan tentang antikorupsi. Selanjutnya SPAK memberikan
kepada semua peserta dua dari empat jenis permainan tersebut untuk dijadikan
bahan sosialisasi di sekolah masing-masing.
Pada sesi berikutnya, Ahmad
Fuadi, penulis buku terlaris “Negeri Lima Menara” tampil berbagi pengalaman.
Materi yang dibawakan adalah Pentingnya Menulis bagi Seseorang yang Mendidik
Anak Bangsa dan materi tentang Proses Menulis. Selanjutnya penulis buku “Dilan”,
Pidi Baiq dari The Panas Dalam Institute membawakan materi Menulis Cerita yang
Baik bagi Remaja. Berikutnya adalah penyajian materi tentang Kurikulum untuk
Kehidupan Berbasis Literasi yang dibawakan oleh Zulfikri Anas dari Kemendikbud.
Acara ditutup pada pukul 22.00 WIB setelah mengikuti sesi terakhir Pendampingan
dan Diskusi dengan para mentor. Gol A Gong, seorang penulis novel berjumlah 125
buah dan pendiri Rumah Dunia menjadi mentor kelompok cerpen dan essai. Iman
Soleh, seorang penyair hebat dan pendiri Celah-Celah Langit menjadi mentor
kelompok puisi dan drama. Sementara Beng Rahadian, seorang komikus handal
menjadi mentor kelompok komik.
Pada hari ketiga, peserta memulai
kegiatan dengan permainan antikorupsi yang dipimpin oleh tim KPK. Selanjutnya,
peserta mengikuti penyajian materi dan pembimbingan sesuai dengan kelompok
masing-masing di tempat berbeda. Pada sesi ini setiap mentor melakukan
pembimbingan khusus untuk melatih peserta menghasilkan karya terbaik yang akan
diserahkan kepada KPK. Sesi ini seharusnya berakhir pada pukul 22.00 WIB, namun
kenyataannya banyak peserta masih melanjutkan tugas hingga satu jam kemudian.
Pada hari keempat, kegiatan
kembali diawali dengan permainan antikorupsi dan olah tubuh yang dibimbing oleh
Iman Soleh. Kemudian peserta kembali mendapat pembimbingan dan revisi serta
umpan balik karya yang telah dihasilkan. Setiap karya dibahas dengan detail dan
dikoreksi untuk menyempurnakan hasil para peserta. Sesi ini seharusnya berakhir
15.30 WIB namun sejumlah peserta masih berjuang menyelesaikan naskahnya hingga hampir
pukul 20.00 WIB. Selanjutnya menjelang pukul 21.00 WIB, para peserta
diberangkatkan ke sanggar/garasi Celah-Celah Langit miliki Iman Soleh. Pada
acara tersebut, setiap kelompok tampil mempresentasikan karya terpilihnya di
hadapan publik/penonton. Selanjutnya para peserta dihibur oleh penampilan drama
karya WS Rendra oleh anak-anak binaan Celah-Celah Langit. Menjelang tengah
malam, para peserta kembali ke SanGria Resort & Spa.
Hari terakhir, kegiatan diawali
dengan out bond berupa fun games dari SanGria Team. Setiap
kelompok bersaing untuk menang dalam berbagai perlombaan unik, menarik, dan
menyenangkan. Selanjutnya acara penutupan dilakukan oleh pimpinan KPK lalu diikuti
dengan foto bersama dan pembagian sertifikat. Perjalanan dari Lembang menuju
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dimulai seusai sholat Jum’at.
Pelajaran yang penulis peroleh
setelah mengikuti kegiatan tersebut antara lain adalah:
- Guru merupakan teladan bagi siswa, keluarga, dan masyarakat. Pembelajaran antikorupsi hendaknya dimulai dari rumah dan sekolah sedini mungkin dengan menumbuhkan karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, sederhana, berani, adil, dan peduli.
- Pencegahan tindak pidana korupsi bukan tugas KPK semata namun juga menjadi tugas guru. Pengembangan literasi antikorupsi dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai karya seperti cerpen, puisi, drama, essai, dan komik.
- Menulis bukanlah pekerjaan yang sulit bagi guru yang mau memulainya, maka mulailah menulis dari hal-hal kecil.
- Dengan menulis kita dapat mewujudkan apa yang dicita-citakan, maka tumbuhkanlah semangat untuk menulis.
- Kerjasama sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan: Rakyat bersatu, tak bisa terkalahkan!
Mujahidin Agus
Guru geografi SMAN 3 Palopo
No comments:
Post a Comment